
Stres bukan hanya mengganggu pikiran ternyata, ia juga bisa membuat angka di timbangan badan kita melonjak. Fenomena ini dikenal sebagai stress eating, dan ahli telah mengungkap bagaimana stres bisa memicu kenaikan berat badan.
Hormon Kortisol: Pemicu Lemak Perut

Saat tubuh mengalami stres, otak memerintahkan kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon kortisol, Hormon ini berfungsi mengatur metabolisme. Juga tekanan darah, dan kadar gula darah. Namun, jika kadar kortisol terlalu tinggi dan berlangsung lama. tubuh akan cenderung menyimpan lebih banyak lemak terutama di area perut, yang mengakibatkan perut terlihat buncit.
“Ketika tubuh terus-menerus berada dalam kondisi stres, kadar kortisol melonjak dan memicu penumpukan lemak” Kristy Dalrymple, PhD.
Nafsu Makan Meningkat Saat Stres

Tak hanya hormon, stres juga memengaruhi perilaku makan, Banyak orang mencari kenyamanan melalui makanan, terutama tinggi gula. juga lemak, dan karbohidrat sederhana, Ini bukan kebetulan kortisol meningkatkan keinginan tubuh untuk konsumsi tinggi kalori.
Stres Mengubah Cara Tubuh Menyimpan Lemak
Penelitian Stanford University menunjukkan bahwa stres kronis memicu hormon glukokortikoid, yang mendorong sel tubuh menjadi sel lemak. Bahkan tanpa peningkatan asupan makanan, tubuh tetap menimbun lemak lebih banyak yang jenuh yang tidak terpakai.
Wanita Lebih Rentan?
Studi dari Ohio State University menemukan bahwa Wanita, tingkat stres tinggi membakar kalori lebih sedikit setelah makan. dan memiliki kadar insulin lebih tinggi, faktor yang mempercepat penumpukan lemak didalam tubuh terutama dibagian perut.
Cara Mengatasi Stres Agar Berat Badan Tetap Stabil

Para ahli menyarankan beberapa cara efektif untuk mengelola stres sekaligus menjaga berat badan kita tetap stabil. dengan berolahraga secara rutin, karena aktivitas fisik terbukti mampu menurunkan kadar hormon kortisol yang meningkat saat stres. Selain itu, tidur yang cukup penting kurang tidur tidak hanya memperburuk stres, tetapi juga meningkatkan nafsu makan.
Pola makan juga perlu diperhatikan melalui pendekatan mindful eating, yaitu menyadari kapan kita makan karena lapar fisik. Hindari menjadikan makanan sebagai pelarian saat merasa tertekan. Untuk menenangkan pikiran, praktik meditasi dan teknik relaksasi.
Terakhir, pastikan tubuh mendapatkan asupan yang tepat dengan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang tinggi serat dan protein. Jenis makanan ini membantu tubuh merasa kenyang lebih lama dan mencegah keinginan makan berlebihan akibat stres. Dengan menerapkan kebiasaan kebiasaan ini, kamu bisa menjaga keseimbangan antara kesehatan mental dan fisik secara lebih optimal.